Hadiah abadi

“Tempat teraneh dalam diri adalah hati, tempat kebohongan dan kejujuran Di sembunyikan

Kadang, aku kehilangan diriku sendiri, tetapi tidak menemukan semuanya, karna aku adalah orang yang hanya ingin memulai, tetapi tidak pernah ingin tinggal.

Dan aku adalah orang-orang yang ingin memilih selalu pergi, selalu ingin berkelana,tapi aku tidak pernah mau kalah.

Ketika aku kehilangan pikiran kecil, aku membebaskan hidupku, saat aku membebaskan hidupku, aku membebaskan mataku dengan hadiah abadi yaitu langit,bumi beserta isinya.

Kepada Semeru Aku Kembali

” sudah pernah ke semeru?” Tanya seorang pria separuh baya, dengan bandana orange Di kepalanya.
“sudah mas, 2015 saya pertama kali ke sini,”
“jadi sudah tau aturan di gunung semeru ini?,”
“sudah!!”.
“gak perlu breefing lagi kan, tapi jangan keluar ruangan dulu ya, duduk di sini saja dulu.”
“baik mas”.

Obrolan singkat kala itu,di ruang breefing basecamp ranu pani bersama mas saver semeru. Kebetulan hari itu kami tidak menemui pendaki lain yang ikut breefing bersama kami,hanya ada kami bertiga dan mas saver saja.

IMG_2382_1
bersama sohib lintang thn 2015

Di tahun 2015, gue pertama kali menginjakan kaki di semeru,kala itu pendakian kurang menyenangkan,walaupun berkesan bertemu teman baru dan memperoleh pengalaman baru,tapi perjalanannya kurang menyenangkan.

Berawal dari itinerary yang tidak sesuai dengan rundown,sampai drama nyaris tertinggal kreta Di jakarta,belum lagi Di guyur hujan selama pendakian,akhirnya rombongan tidak dapat melanjutkan sampai puncak.

Terlalu banyak kendala yang mempengaruhi perjalanan kami saat itu hingga kami tidak sampai puncak, salah satunya faktor kejadian mistis yang kami alami.klise memang,menjadikan perjalanan ini tidak nyaman, sampai akhirnya mengumpat dalam hati, “gue gak mau balik lagi ke semeru”.

Di tahun 2018 gue meyakinkan diri untuk kembali lagi ke semeru, mencoba mematahkan umpatan dalam hati gue yang selama ini gue simpan.meyakinkan diri untuk siap tidak mengulangi kegagalan kejadian yang terdahulu.

Selepas asar gue, prima, Dan firki mengawali perjalanan menuju camping ground pertama kami,dari danau ranu pani menuju danau ranu kumbolo,bisa Di tempuh dengan berjalan kaki sekitar 3-4 jam normalnya, melewati 4 pos peristirahatan.

Sepanjang perjalanan kami saling meyakinkan satu sama lain, terlebih untuk gue dan prima yang pernah gagal sampai puncak maha meru.Berbeda dengan Firki yang baru pertama kali.Sangat egois jika tujuan gue hanya sampai puncak, tapi tidak memberi effort apapun ke dalam perjalanan kami, padahal mendaki itu bukan tentang puncak melulu, tapi bagaimana gue melawan ego dalam diri gue dan pengalaman apa yang gue dapat dari perjalanan ini.banyak orang beranggapan puncak adalah tujuan akhir.

“Takan lari gunung Di kejar, pulang dengan selamat lebih dari apapun.Pun jika sampai puncak, itu bonus dari pencapaian dan perjuangan itu sendiri”.

Tak terasa waktu maghrib tiba.kabut mulai menutupi jalur pendakian, kami bergegas menuju pos waturejeng masih 2 pos lagi harus kami lewati.Menyiapkan peralatan penerangan,kala itu headlamp Firki tertinggal Di rumah,untungnya gue dan prima bawa headlamp,akhirnya prima memutuskan berjalan paling belakang,Firki Di tengah dan gue paling depan,meski fikri tidak memakai alat penerangan, Dia tetap masih bisa melihat jalur pendakian Dibantu alat penerangan gue dan prima.

Sesampainya Di camping ground ranu kumbolo selepas isa, kami membagi tugas, prima dan Firki mendirikan tenda, sedang gue memasak untuk makan malam kami,tak banyak kegiatan malam itu kami lakukan,hanya bersantap malam dan bergegas tidur, merehatkan tubuh untuk perjalanan esok.

_1050339.JPG

Pagi harinya gue terbangun lebih awal dari prima dan firki. Mereka masih terlelap Di dalam tenda, firki yang semalaman tidak bisa tidur karna kedingingan,hanya berbagi sleepingbag dengan prima,karna firki tidak membawa sleeping bag sendiri.

Setelah packing dan sarapan pagi,siangnya kami melanjutkan perjalanan menuju camping ground terahir, pos kalimati, pos terahir sebelum kita melakukan summit attack.sebelumya kita harus melewati dua pos lagi,pos cemoro kandang dan pos jambangan (sering di sebut juga oro oro jambangan),barulah pos terahir kalimati.

P1050319.JPG

Di awali tanjakan cinta,yang mitosnya;jika kita tidak menoleh ke belakang dan memikirkan seseorang sampai ujung tanjakan, maka seseorang itu adalah jodohnya, entah lah itu mitos atau kenyataan, gue sendiri masa bodo.

FB_IMG_1446874821367
oro oro ombo

Setelah tanjakan cinta kita lewati, kemudian kita turun ke savanna yang ditumbuhi bunga Verbena Brasiliensis, kala itu sedang musim kemarau jadi bunga Verbena Brasiliensis tidak berwarna ungu, mungkin bukan musim tumbuh sempurna.

Pendaki dan warga lokal menyebut savana ini oro oro ombo,Setelah oro oro ombo baru lah kita memasuki hutan cemoro kandang.

DSC00452 - Salin.JPG

kemudian oro oro Jambangan,setelah itu sampailah camping ground terahir kalimati,dan menjadi pos peristirahatan terahir.

FYI,batas pendakian semeru itu hanya sampai pos kalimati,jadi jika terjadi kecelakan saat summit, pihak taman nasional tidak menjamin asuransi pendaki.Jadi takperlu memaksakan jika kondisi tidak memungkinkan.

Bukan Wacanawan,Jadi kita kemana?

Karna segala sesuatu yang di gantungin itu gak menyenangkan,membosankan,bikin kepikiran terus,Akhirnya

” Jadi gimana prim, kita mau ke gunung mana?”.

Tanya gue yang udah gak sabar menanti sebuah jawaban,Dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.Jadi naik gunung atau gak.

Gue tipe orang yang gak sabaran kalo masalah planing naik gunung.Pokoknya gak rela kalo cuman wacanawan aja, Bisa uring – uringan sampe kebawa mimpi sendiri.

Akhirnyaharapan itu tidak pupus,prima kabarin gue lewat WA,

” Kita jadi naik is,double summit sindoro – sumbing !!!”

” Haah,lu gila anyiiing,Waktu kita 4 hari naik gunung,dan lu sekarang ngajakin double summit?” jawab gue sambil kesal balas chat WA nya”.

Hari itu gak ada balasan chat lagi dari prima.Dua hari kemudian prima ngasih kabar ,dia udah booking tiket kereta.gue yang saat itu lagi asik main PUBG,sontak kaget langsung buka notif WA dari prima.

” SERIUS LU?”

”Gue batalin aja deh bookingan, kalo lu gak mau berangkat is!!”

“Ehhh jangan dong,Iyaaa gue mau berangakat”.

“Sekarang tugas lu beresin simaksi kita bertiga,gue ajak firki!!”

“Asiyaaaap sultan que”.

Setelah drama hampir ketinggalan kreta ke malang,gara-gara telat print tiket akhirnya kita selamat juga sampai malang.Rencananya siang itu kami langsung ke pasar tumpang,Cari tumpangan jeep ke basecamp ranu pani.Naasnya kita gak dapet jeep untuk barengan.Biar menekan biaya kita tidak keluar uang banyak,Tapi nasib berkata lain ferguso,Jeep yang harusnya bisa menampung sepuluh orang,Terpasa kita sewa untuk tiga orang dengan tarif PP 1 JUTA RUPIAH,Sad lah pokokmen ceritanya.

Harusnya biaya bisa di bagi bersepuluh,Untuk kita hanya bagi bertiga.Untungnya kita orang Indonesia, walau apes aja tetap untung.Alhasil pemilik jeep nurunin harga PP jadi 800 ribu aja,bisa jadi ini yang namanya rejeki anak soleh,jodoh gak akan kemana,Tapi jodohnya kemana – kemana.

Akhirnya kami pun menuju basecamp ranu pani,setelah ini baru perjalanan yang sesungguhnya………..

DSC00491

Fais,Prima,Dan aryo : Akhir sebuah perjalanan, bukan akhir dari sebuah pertemanan.

“uhuk,,,uhuukk..hueeee,”isi perut berceran di jalur pendakian.

“Lu kenapa is?,”saut prima,

“Nafas gue gak kekontrol prim,”seru fais.

“Ya udah break dulu,”

Siang itu sangat terik,padahal baru saja kami berjalan dari pos registrasi.karna kurang aklimasi jadi tubuh belum bisa menyesuaikan kondisi ketinggian tempat yang berbeda.

Setelah di rasa tubuh gue mulai stabil kami pun melanjutkan perjalanan.

Menyusuri jalan setapak di antara hamparan ladang kentang warga,kami berjalan perlahan menuju pos 1.

Tiba tiba,

“Beep,,beep,,beep..,”terdengar sura notifikasi ponsel.

“Ada sinyal prim,bikin instastory dulu,”saut gue dari belakang rombongan,sambil mengatur nafas.

“Dasar anak alay,”timpa aryo sambil tertawa,merekapun tertawa bersama.

Di sekitar jalur pos 1 sampai pos 2 jalur dieng,kita masih menjumpai sinyal internet,bahkah kualitas sinyal 4G bisa kita jumpai.

Menjelang sore kami pun sampai di puncak prau. gue menjabat tangan aryo memberi selamat kepadanya, akhirnya aryo menapaki puncak prau, sedang prima sibuk memasak ransum yang ia bawa,sembari menunggu kabut di puncak prau hilang dari pandangan kami bertiga.

Udara sore itu mulai dingin, mereka bergegas turun dari puncak prau menuju camping ground.melewati jalan setapak di antara bukit teletubies mencari tempat mendirikan tenda sebelum malam tiba.

Malam itu prima dan aryo terlelap terlebih dahulu. Hanya gue yang sibuk Di luar tenda, berburu bintang di langit prau kala itu.

Fajar mulai menyingsing, langit mulai menguning.bunyi alarm ponsel menyaring,gue tersentak dari tidur, kaget.bergegas merapikan selimut yang gue kenakan, kemudian membangunkan prima dan aryo yang masih terlelap.

Pagi itu prau sangat  idah, cerah, tidak berkabut sama sekali.

Tak di sangka pagi itu di gunung prau mereka dapat merayakan perjalanan yang cukup panjang, Dan di akhir dengan pemadangan yang menakjubkan, Di suguhkan oleh alam.Sangat langka mendapatkan pemadangan seperti ini di gunung prau biasanya hanya bertemu kabut dan kabut lagi.

Pelajaran yang kami. Dapat dari semua ini,bahwa semua terjadi sudah ada jalanya, sudah di takdirkan,Hanya saja kita yang tidak tau kapan ini terjadi.Baiknya kita percaya takdir itu sudah ada yang mengatur. Dari kita yang tidak kenal siapa mereka, menjadi kita kenal,lalu menjadi sodara, menjadi sahabat, kemudian menjadi keluarga sehobi. Meski berbeda profesi, suku, bahkan agama sekali pun,

Di alam kita itu semuanya sama. Betapa kecilnya kita Di hadapan alam. Lalu apa yang kita sombongkan selama ini?, oleh sebab itu hidup adalah perjalanan, tak perlu ragu untuk melakukan perjalanan. #salamlestari #catatanmelawanarah

Dari kami

img_20180705_084955_hdr4367882.jpg
prima
img_20180705_061619_hdr696061336.jpg
aryo
img_20180713_0939221565269928.jpg
fais

Fais, Prima, Aryo.

Hari sudah menjelang sore,ketika pria itu melangkah keluar dari kosan.
tiba terdengar dering ponsel dari sakunya,Ia mengecek ponsel.

“kita ketemu di klender,gue mau ambil barang di rumah teman dulu,sekalian kita berangkat dari sana.”

Pesan singkat dari sobat karibnya,yang sedari tadi ia tunggu kabarnya.

Dengan ojek online yang ia pesan,Pria ini melaju menuju tempat tujuan.
beberapa saat ia turun dari motor,Ia mengecek ponsel,kemudian celingukan,hingga matanya menemukan seorang pria yang sedang duduk di kursi motornya tepat di samping trotoar.terlihat jalanan sedang ramai,kendaraan lalu lalang kesana kemari menghindari macet di depan perempatan sana.

“Sory sob,nunggu lama yaa?pak ojeknya salah ambil arah,jadi gue muter-muter cari arah balik”,jelas pemuda itu.

“Iya,biasa jakarta,enggak heran,gue juga baru sampe,”jawab si sobatnya ini.“Mana yang satu lagi?”

“Dia masih ada urusan di kantor,ketemu kita di terminal nanti.”
Dengan menggunakan sepeda motor,merekapun bertolak.

Fais diboncengan, prima yang mengendarai sepeda motor, melaju menuju terminal pulo gebang.

Sepanjang perjalanan fais berkomunikasi dengan prima,tentang itinerary yang akan mereka lakukan 3 hari kedepan.

Pukul 5 sore,mereka pun sampai di terminal.prima mengeluarkan ponsel dari sakunya,

“Loe udah sampe mana?,”tanya prima melalui pesan singkat.
“Gue udah sampe parkiran terminal,loe parkir diatas apa dibawah?”,tanya pemuda ini.
“Bebas dimana aja boleh,”jawab prima.

Suara adzan di kejauhan menjadi penanda bus yang akan mereka tumpangi akan segera berangkat.

“Is kenalin,”fais terbelalak,kaget tiba tiba suara sobatnya terdengar nyaring di telinganya,dia sedang asik bermain game di ponselnya.

“Gue aryo,”sambil mengulurkan tangan, pemuda tinggi kurus ini, berdiri di sebelah prima.
Fais begegas mematikan ponselnya,tak peduli melanjutkan game di ponselnya.fais segera menjulurkan tangannya untuk membalas ajakan jabat tangan dari pria itu.
“Gue fais,”balasnya,
Fais menyimpan ponselnya yang sedari tadi ia mainkan.

Fais melihat keluar jendela bus antar kota yang ia tumpangi.Tempat tujuannya masih jauh,jakarta – wonosobo mungkin bisa ditempuh 12 jam perjalanan menggunakan bus antar kota.

malam semakin larut,suhu di dalam bus semakin dingin,merekan pun terlelap dalam perjalanan.

Mengingat lagi masa-masa mereka pertama kali bertemu.bagi fais dan prima ini perjalanan mereka kedua kalinya.sebelumnya mereka pernah bekerja sama dalam sebuah open trip yang di buat oleh temanya,prima sebagai guide,fais sebagai tim bantu dalam trip kala itu.

Lalu siapa aryo?

Aryo teman prima sewaktu sekolah di bogor,prima yang mengajak aryo yang mulai jenuh dengan pekerjaan.

Melarikan diri dari penatnya kota.Fais bekerja di sebuah restoran jakarta,prima yang kala itu masih bekerja sebagai monitoring di sebuah perusahaan logistik di meruya,Aryo seorang PNS di koperasi pemerintah.

Meski aryo tak seperti fais dan prima,sering mendaki gunung di nusantara ini.

Dunia pendakian bukan hal baru lagi bagi aryo.ajakan sobatnya lah yang membuat aryo ingin kembali melakukan pendakian, aryo memiliki keingian selagi masih ia sanggupi iya bisa lakukan.

Seperti naik gunung ini,dan dia pun senang melakukanya,hanya saja dia malas,dia mudah lelah.
sempat aryo menceritakan pengalaman naik gunungnya ke gede pangrango,salah satu gunung favorit di jawa barat.

Awalnya dia merasa kapok tapi lama kelamaan menjadi penasaran,ingin kembali berjumpa dengan alam bebas,menikmati udara bersih,mentari pagi yang elok dan kabut yang mengiringi perjalan.berbeda dengan prima dan fais yang menggilai hobi ini.bisa di bilang satu frequensi.

Menitih rindu di tanah rantau

Enam tahun sudah saya merasakan pahit manisnya menjadi anak rantau.

Kadang orang memilih yang sebenarnya pilihan itu belum tentu tepat,kadang hanya bermodalkan logika dan doa.

“Ahhh..kan kalo blom di coba mana tau gue bakal berhasil atau gagal”

Kadang di sana pagi bisa menjadi malam bahkan  sebaliknya.tidur tak lagi nyenyak makan tak banyak pilihan,baju bahkan celana pun lusuh tak terawat.

Waktu pun tak lagi di pedulikan panas,hujan,debu  sudah bukan halangan lagi.

Kaki yang lemah,tangan yang mengeras dan kasar,mata yang sayup² menahan kegelisahan esok yang tak pasti akan seperti apa.

Langkah semakin menjauh,keringat bercucuran,otak yang semakin lemah untuk menetukan arah,logika tak lagi di pakai,hati semakin lebih posesif,canda tak lagi terdengar,kawan menjadi lawan.

Rindu ibu…

Rindu ayah…

Rindu saudara….

Rindu rimbunya dedaunan di sawah,tanah yang becek,jalan yang tidak lagi beraspal.

Kadang ingin kuceritakan kepada angin yang selalu membisu,matahari yang selalau tepat waktu dan tak kenal waktu,dan hujan yang tak pasti.

perantau..

Hanya satu tujuanya kembali dengan keberhasilan untuk kedua mahluk yang tinggal di ujung desa yang tak bertuan itu,hanya ada segelintir kenangan yang mengharu biru ketika datangnya waktu itu tiba.

                                   “ PULANG “

Kadang rindu membelenggu jiwa,dikala kesunyian menikam hitam bola mata,namun doa keluarga menjadi pengobat lara,dalam meniti dunia kehidupan fana,meskipun hinaan dan caci maki yang di dengar”

Tetap melangkah kau tak sendiri

“Di saat kau merasa hidup sendiri dalam kerasnya dunia tersenyumlah.bila kau pun harus berputus asa berpikir semua kan berahir tersenyumlah.kau tak sendiri aku di sini bersama hangatnya mentari “

Sepenggal lyric dari lagu bondan prakoso,yang mengetuk hati gue untuk selalu menebar senyum kebahagian,meski kadang problema yang gue hadapi lagi di puncak kesulitan.

Ya bagi gue hidup itu ya mau gak mau,suka gak suka gue tetep ngejalaninya.ibarat kata 

“pohon yang sudah roboh pun masih bisa berdaun dan berbunga” 

Apa lagi gue mahluk yang di ciptakan paling sempurna.gak ada alasan untuk berhenti menjalani hidup sebelum takdir di akhir hidup mendatangi gue.

Seiring berjalanya waktu,gue sedikit demi sedikit belajar memahami karakter² bermacam² orang,kadang gue menemukan diri gue di sisi orang lain bahkan orang yang baru gue kenal sekalipun.

Kadang orang lain mendefinisikan karakter orang hanya dari luarnya saja,untuk mengenalnya saja di tidak mau bahkan berjabat tangan pun tidak.bagaimana bisa di anggap manusia yang sosialis dan humanis?

Seperti halnya orang mendefinikan status orang lain seperti 

singgle / jomblo”

Kadang menyikapi perkatakan orang lain tak perlu dengan umpatan,cukup tersenyumlah hadapi dengan hati tenang.

Beberapa orang membuat hidupmu lebih baik karena hadir di dalamnya, sementara yg lain buat hidupmu lebih baik dgn meninggalkannya.

Bagi gue semua yang terjadi ambil hikmahnya saja.tak ada hitam jika tak ada putih.

Mereka di luar sana yang selalu mengejek status “SINGGLE”  sebenarnya pernah juga berada di posisi ini.

Banyak yang bilang orang yang singgle  itu lebih selektif.

Ya mungkin bagi yang masih menyandang status “singgle” tersenyumlah.kau tak sendiri lakukan apa yang harus di lakukan agar hidup ini tak sendiri lagi mari piknik jangan panik.


Singgle never die

“Hidup memang tak selalu seperti yang kau inginkan yang kau harapkan,hadapilah dengan hati tenang dan terus melangkah kau tak sendiri”

pendaki curhat: mendaki atau jatuh hati?

Takan ada bunga untuknya

Gue lagi bimbang.akhir² ini gue memikirkan hal yang di anggap gue

ih lebay banget sih lo!!”

mikirin orang berlarut larut dan tak tak tau arah jalan pulang.

perasaanya itu menurut gue sangat lebay,dulu!!! sekarang? kebalik yaa?????..

Ahh Suee bener

Stand alone

Ketika sedang di hadapkan sebuah pilihan biasanya gue gak banyak mikir,bodo amat lah hasil akhir mah belakangan.

tapi kali ini enggak!

mulai sedikit melibatkan unsur BAPER.apa²pake perasaan,kemana mana bawa perasaan .gue normal?

Mendaki atau jatuh hati?

Pilihan yang mulai bikin gue risau belakangan ini.mungkin bisa di bilang ini fase KEGALAUAN Gue stadium akhir alias kronis…

Bentar lagi mati nihh perasan….

Entah apa yang ada di pikiran gue saat ini mungkin……………..ahhh sudahlaah.

gue orang yang selalu masa bodo sama urusan asmara dan percintaan orang lain.

meski di kata gue pendaki yang katanya tuh pendaki pantang menyerah,bermental baja dan apalah²,tapi masalah mengungkapkan perasaan???

Lemah….

Dulu gue paling MUAK kalo liat sepasang pendaki gandengan tangan dan si cowo bilang

Yang aku akan temenin kamu sampai puncak,seperti cinta kita sampai akhir hayat nanti”

Iihhh soo sweet”

Iyeeuuhh…..
itu terjadi bukan sekali dua kali,berkali kali gue rasakan di setiap pendakian,sampe gue sumpahin biar cepet putus tuh hubungan.*eeh

Dan gue mulai ngerasa!!!

Kenapa sih gue ini?

Apa gue iri sama mereka ?

ko gue selalu baper kalo ngeliat hal yang seperti itu?

menurut gue mendaki itu bukan tentang gue jalan sama siapa atau dia jalan sama siapa?

Yaa mendaki ya mendaki,naik gunung!!!

Bukan baper di gunung!!!

Tapi engga akhir² ini.

Kenapa,,,kenapaaa ,kenapaaaa??

Stay alone

Gue mulai merasa mendaki itu cuman buat pelarian dari masalah² yang timbul dari iri hati ingin apa yang mereka² rasakan bersama pasanganya.

Sepertinya gue udah mulai kehilangan jati diri pendaki gue.

Mulai gak bermain logika di otak gue dan lebih memainkan perasaan!!

Dan akhir² ini gue sering menghindar ketika gue di ajak mendaki.

entah gue takut baper lagi di gunung tau entah apa lah.seperti ada yang mengganjal di perasaan.
Jadi!!!!Menjadi pendaki atau pendaki pejaga hati???

Visual Rinjani & Realita Rinjani

Semua tetang realistis.berangkat bersih mungkin pulang bisa kusam, buluk atau gak sebersih dan seganteng di awal²perjalanan.kalau gak mau kusam gak usah deh mendaki gunung titik

*ciiee ganteng

Coretan dan visual gambar yang di ambil dari kamera gue menceritakan perjalan gue tetang naik gunung yang biasanya cuman gue tonton di youtube.

Akhirnya gue ke RINJANI.

*ciiihuuuuuyyy


Cek it crooot……

Pagi buta
Jalan pelawangan

Gue lupa sampe jam berapa di pos registrasi sembalun.

  1. seingat gue cuman kurang tidur.
  2. naik mobik pick Up.
  3. ngerasain mual sepanjang perjalan dari kota mataram to sembalun yang jalananya naujubilah berkelak kelok serasa isi perut di kocok² plus bau kampas rem mobil yang kebakar makin nambah derita perut  mual ini.

*vak gilaaa

    Siangan dikit

    Ngeliat gunung idaman dari jauh tuh rasa -rasanya kaya dapet balesan chat dari kamu setahun yang lalu.

    *bodo amat

    Agak siang dikit

    Mungkin udah nasib atau apes gue,selalu di awal mulai tracking gak pernah ngerasain sarapan dulu ke,mandi² dulu  atau boker² manis, hahaaa hiihiii dulu ke ini mah langsung hajarr men.

    *kamfreet

    Siang

    Mata masih layu,kaki masih kaku,nyari ritme nafas gak dapet²,alhasil bentar² berenti bentar² ngelurusin kaki.

     kebayar sama pemandang di kiri dan kanan jalur pendakian,banyak bunga warna warni men sayang kalo lewat  dari pandangan mata aja. gua gak tau nama² bunga kalo nama² mantan inget gue.*hehe

    Beneran siang

    Terik matahari mulai berasa,jalan yang di lalui makin macem²,dari bukit PHP,tanjakan extrime,bonus landai super pendek.

    Jangan salahkan view yang ajiib,sesekali nengok ke kiri jalur liatin gagahnya itu  gunung rinjani.

    *ahhhh spicles

    Siang pos 1

    Makin siang makin nampol panasnya,berasa lagi fight di ring sama john cena.

    *never give up tetototeet tetotooteet

    pengen buru² sampe pos peristirahatan.ngebayangin udah ada segelas ice jeruk aja di pos.sayang di jalur gak ada yang jual.*hehe

    Siang pos 2

    Berasa lagi di africa sana,jalanan yang gersang gak ada pohon gede buat neduh,ada cuman cemara² kecil gak bisa buat neduh.sepanjang jalanan ilalang ² kering dan sesekali jalan menajak lewatin jembatan.yang bikin dongkol itu banyak betebaran ranjau empups Moo men.*vak

    Siang banget pos 2

    Yeeeeaaaa akhirnya istirahat,bisa ngisi perut yang sedari tadi keroncongan gak mau diem sedari pagi.

    Mandangin mba² & mas² bule sembari makan mie instan yang sedari tadi udah adem.

    *iyeeeh

    duduk² manis sambil hahaa hiihii bareng temen mendaki.gak perlu jauh² ke luar negri kalo mau seehay bule mah rinjani buanyaak reek,berasa lagi di luar negri.

    BERSAMBUNG……….

    Gue bengong kalo lagi di kampung!! Why?

    Nyokap gue selalu bertanya kalo tiap gue pulang kampung selalu pergi pagi-pagi buta.

    “Ngapain sih pergi pagi-pagi? Mau ngapain?” nyokap.

     “nyari tempat bengong mah!!”

    Nyokap cuman nyengir dan geleng kepala ,terus cabut dari pandangan gue.*wuzz

    Mungkin bagi nyokap bisa aja, ngeliat kelakuan gue sedari kecil yang gak betah diem di rumah.lebih suka nyari kegiatan di luar rumah alias ngayab  meski ujung-unjunga juga bengong di sawah.

    Weell 

    yaa begitulah….

    Ini tempat bengong gue

    Nyari tempat buat slonjoran sambil ngupi ngupi alaa ala di Cafe tapi gak pake sianida ya men.sambil nungguin bidadari terbit.

    Tapi entahlah meski gue anggap kegiatan bengong di kampung itu udah menjadi rutinas bahkan ritual yang harus gue lakuin ketika gue di kampung,lain cerita kalo di tempat ibu tiri (dibaca :tempat rantau)

    Bagi gue bengong itu kegiatan penyegaran pikiran,ngebuang energi negatif karna masalah yang terjadi di tempat perantauan atau masalah-masalah karna terlalu memikirkan Dia.*ehh

    Bagi gue kembali ke rutinitas ngerantau dengan segala carut marut di otak itu gak adil banget,coz gue di haruskan bekerja dengan penuh senyuman,ya kali gue kerja cengar cengir kaya orang gila.

    hidup yang gue jalanin mungkin ceritanya bisa berbeda tiap detik,menit,bahkan mungkin  waktu ke waktu,live is never flat.
    So hidup sesekali di bengongin asiklah.